katakanlah, itu tak apa
aku menatapmu yang masih diam. aku menunggu, masih berpura-pura tidak tahu apa yang terjadi dibelakangku.
kadang aku benci kenyataan jika aku perempuan. naluri yang kuat menjadi kelebihan. buat aku mudah kesakitan, terjebak dalam pikiran, yang lebih sering menjadi kebenaran dibandingkan tebakan serampangan
bolehkah aku bertahan berdarah-darah demi kamu? sebagai balasan, kamu ungkapkan semuanya meski itu menyakitiku. sekiranya sakit adalah harga yang pantas untuk tahu -- akan apa yang aku perjuangkan hingga nyawa terengut dariku
Komentar
Posting Komentar